Senin, Juli 20, 2009

Smart and Beautiful

Seorang teman yang sangat pintar dan baik - Upik bilang, "Kenyataan dalam hidup gue, kalo loe perempuan cantik, orang akan bicara ama loe secara 'nicely', tapi yg sering gue alami 'as a proud ugly and old woman' mereka bahkan gak bakal liatin loe sementara loe ngomong, mereka gak akan mandang mata loe. Sanity really takes place for such behaviour”.

Wanita cantik memang selalu mendapat 'apologi' untuk apapun kesalahannya. Mau dia matre kek, yang penting cantik. Mau dia oneng kek, yang penting cantik. Well, sangking cinta dan kagumnya, kaum cowok pasti nerima-nerima aja (sebelum mereka bener-bener disakitin).

Dana - teman lama yang ketemu di FB benar-benar 'merana berat'. Pacarnya minta putus mendadak plus tanpa alasan (gosipnya sih kecantol pria yang lebih kaya).

“Gue yakin, Rima pasti di santet tulis Dana waktu kemaren kita chatting di YM. Seperti biasa, kalo dicurhatin gitu, muka ku pasti ruwet (baca: cantik) banget sembari naik-naikin alis sambil manyun-manyun gak jelas.

Waduh! Sambil setengah mendelik, aku membetulkan posisi duduk ku sambil terus menatap tulisan Dana di layar monitor. Ampun deh, cowok memang benar-benar bodoh dan rapuh dalam kondisi terpuruk. Kemudian Dana bercerita, bagaimana dia selalu menyediakan waktu even 24 jam kalau perlu bila Rima-sang pujaan hati membutuhkan 'sopir pribadi'.

Yang bisa aku lakukan saat itu, cuma memijit-mijit jidat ku, sambil sesekali geleng-geleng kepala. *heleh* .

Dihadapkan pada Dana yang masih bimbang dan menerawang, hati kecil ku menyesali, betapa kejamnya cewek-cewek model begini . Model cewek selfish matre nan manja plus nggak jelas. Model cewek yang menganggap “hati” itu cuma sekedar keratan daging yang bisa ditusuk, dirobek-robek, diuyel-uyel, dimainin, dibejek-bejek sak penake udhele dhewe. Cewek yang menganggap “otak”-nya hanya sebagai sumpel kepala alih-alih biar kepalanya bagus, bundar dan terlihat ada isinya.

Jadi teringat kembali, gimana sahabat2 cowok ku membatalkan janji pergi bareng dgn teman sekelas, wkt di kuliah dulu...

“Yaaah, cewek aku nggak bisa diajak makan di angkringan (pinggir jalan), kasian, dia nggak biasa…” (Padahal wisata kuliner itu sama sekali nggak asik kalo di mall)

“Ti, aku agak telat nih, bilang sorry ama anak-anak yeh, abisan cewek aku nelpon, katanya payungnya ketinggalan dirumah, dia mau minta ambilin payung, makanya aku mau kerumahnya dulu ngambil payung, trus nganter tu payung ketempat lesnya. Abis itu baru aku ke situh”. (mending minta jemput sekalian pas pulang, dibanding harus stupidly nyuru-nyuru orang lain untuk ngambilin barang-barang nya...)

“ Aku enggak ikut dah. Lagi miskin, ga punya duit cash. ATM ku lagi dibawa ama cewek ku. Besok aja deh jalannya, sekalian ngajak cewek ku.”

(T___T) Hhhhh………

Jadi inget, aku pernah dikirimi SMS, isinya: “don’t pray for an easy life, but pray f or becoming a stronger woman”. Hmm, padahal masih banyak kata kata lain kayak: prettier, or smarter, or dsb dsb. Kenapa harus “stronger”? Kenapa justru konotasinya terkesan maskulin untuk sebuah subjek yang feminin?. Aku berpikir keras, pasti ada landasannya.

Look, selain cantik, perempuan itu harus mandiri, pintar dan berkarakter. Bukan pintar dalam batasan degree/ijazah, tapi juga emotively smart (bahasa psikologinya). Yang paling penting; dapat membangun pribadi yang egaliter (merasa sama dengan orang lain). Karena dengan menjadi sama, setidaknya kita menjadi lebih peka dan respect terhadap keadaan. (At least, being aware terhadap hak maupun kewajiban selayaknya perempuan yang berakal dan berbudi pekerti luhur).

Kawan, hidup itu seni kompromi. Harus bisa mengkombinasikannya dengan ciamik (pas dan tepat). Jangan terlalu mengandalkan atau bergantung pada orang lain. Dan yang paling penting, belajarlah mengenali potensi diri sendiri demi hidup yang lebih baik.

Beuh, lagian rugi, kalo hari gini masih menjadi typical perempuan jadul jijay manja . Anyway, untung banget kok kalo kamu bisa mengkombinasikan cantik, pintar dan kuat sekaligus dalam satu paket. Coz believe me, smart and beautiful women are seriously dangerous.

Malampun semakin merambat. Angin berdesau bergulat dengan sepi. Sebentar lagi subuh, tapi mata belum juga mampu ku pejamkan. Aku masih termangu...

Meraih sebuah binder milik anak ku dari rak bukunya. Aku buka halaman binder bergambar Naruto dan Sakura tokoh kartun kegemarannya yang masih kosong, tak sabar ingin menuliskan sesuatu. Semoga anakku- entah kapan- akan membaca ini, mungkin kelak-beberapa tahun lagi- bila ia telah mengerti.


Untuk mas Rashif,

Anakku,

Lelaki kecilku tersayang,

Cintailah wanita karena Allah..
jemput dia di tempat yang Allah sukai..
nikahilah dia yang tegar dan berbakti..

berusahalah sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangannya..

berusahalah pula untuk membahagiakannya..

cintai dia karena Allah.. hanya karena Allah..
Tak ada yang lain...

29 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Tulisan yang mantap. Saya pribadi menganggap "smart and beautiful", itu perlu tanpa harus terjebak pada ukuran yang dibuat oleh lingkungan. Smart and beautiful yang lebih kepada kecerdasan dan kecantikan jiwa raga. Mbak....pesan buat putranya begitu menyentuh.

Unknown mengatakan...

setuju...mbak.. jangan mentang2 cantik jadi seenaknya aja memperlakukan cowok. lagian, cantik itu kan gak abadi. yg penting adalah karakter. cantik dan berkarakter baik.

FATAMORGANA mengatakan...

postingan yang mantap,...selain cantik, perempuan itu harus mandiri, pintar dan berkarakter. Bukan pintar dalam batasan degree/ijazah, tapi juga emotively smart . Yang paling penting; dapat membangun pribadi yang egaliter

buwel mengatakan...

wooooowwww kerennnnnn mbak, buwel suka neh artikel.......
setuju hiduplah berlandaskan lillahi ta'ala semata...

black_id mengatakan...

"smart and beautiful" nilai untuk tulisan ini sebagaimanan judulnya. pesan buat putra mbak bagus banget, aku sebagai lelaki jadi merasa tulisan itu untukku juga.

Bung Sigit mengatakan...

pikiran lagi buneg..mampir kesini jadi seger..heheh..

bening mengatakan...

yuppp setuju banget, dan yang tak kalah pentingnya adalah inner beauty, tampilan wajah hanya sementara, kalo dah tua tak ada artinya apa2.
nice posting mbak, aku jadi merasa tercambuk untuk terus mengasah diri, thanks ya

Tisti Rabbani mengatakan...

@ all > makasih yaaa... :)

inuel mengatakan...

hmmmmm sepertinya aku memang sedang dihukum,,hehehhe,,sakit lo di cambukun tyus,beneran sakit ......
pelajaran hidup memang sangat aku butuhin saat ini,hmmmmmmm sepertinya mamang begitu,kemanapun aku pergi akir akir ini selalu dihukum, kemanaun itu !!
mba tisti makasih yah dah ngingetin lagi :)

Marshmallow mengatakan...

tulisan ini ciamik (pas dan tepat! hehe!). keren, mbak tisti, sekeren yang nulis. menjadi wanita memang susah-susah gampang. tapi menurut pengamatanku, seiring kedewasaan, kecantikan seorang wanita itu pun semakin condong ke arah kepribadian daripada fisik. sehingga lelaki yang masih memandang fisik adalah segalanya pun agaknya perlu dipertanyakan kedewasaannya pula.

begitu pun sebaliknya. :)

Sofia Nin mengatakan...

wah mbak. postingan na bagus lho mbak :)

reni mengatakan...

Postingannya mantap sekali mbak.
Emang perempuan harus pinter dan berkarakter, karena merekalah yg akan mendidik dan membentuk generasi penerus bangsa.
Puisi (dan pesan) untuk putranya menyentuh sekali, mbak. Aku suka membacanya...

TRIMATRA mengatakan...

tisti seniorku....., sebagi yuniormu aku harus nurut bukan karena siapa yang mengucapkan tapi lebih karena membaca tulisan ini kata demi kata disusun penuh dengan hikmah dan arti yang dalam. :D

anazkia mengatakan...

Mbak... no koment... ada bulir kesedihan tatkala membacanya. pulang dulu yah mbak, membawa setitik sedih :( (halah)

Chicken soup, rasanya pas banget mbak. saya pulang mbak... pengen bungkus dulu :)

yuni mengatakan...

duh mbak tisti, kereen banget tulisan ini, tepat sasaran baik ke cewe maupun cowo...
kapan2 awardnya saya ambil, makasih ya mbak...

Tisti Rabbani mengatakan...

@Inuel > apa tulisanku agak "menyentil' mu...?
semoga dpt ambil hikmah drnya yaa... :)
@Marshmallow > hayah...jd pengen malu di bilang keren makasih udah mampir ya, uni...
@ Sofia & mbk Reni > trimakasih :)
@ Trimarta > hasyah..., kamu itu lhooo.. ;)
@ Anazkia > aku sdh mampir ke kamu...jgn sedih doong..jd sedih niih..
@ Yuni > okey, makasih bnyk ya, Yun..

-3- mengatakan...

wow...mantap banget...perlu disebarin ke cewek2 nich...

hari Lazuardi mengatakan...

Itulah mengapa kecantikan luar itu dengan mudahnya menjadi daya tarik yang penuh dengan sesuatu yang menjebak seperti perangkap dan tipuan, oleh karenanya aku lebih suka melihat inner beauty..

attayaya mengatakan...

mencintai karena Allah
hmmm ini lebih tepat
bukan karena cantik
bukan karena pinter
apalagi karena duit

buwel mengatakan...

iya naz jangan sedih dunk aku juga sudah kerumahmu...hehehehehe

Ajeng mengatakan...

*Tarik napas panjang setelah membacanya* Terima kasih mbak untuk semuanya..

nen's; mengatakan...

Hmmm... emang banyak banget cewek2 kayak gitu n cowok2 kayak gitu juga! sebenarnya siapa sih yang lemah? cewek ataukah cowok tipe begityu???!!!
Subhanallah... semoga kita senantiasa terpelihara dalam kebaikan.

Unknown mengatakan...

Apakah saya menjadi cewe yang baik atau buruk ya?
tapi setidaknya saya berusaha untuk menjadi yang terbaik yang saya mampu

Busana Muslim muslimmode mengatakan...

nice jeng Tis. aku cenderung naif..mlihat fenomena itu hanya di sinetron atau film apa aku kuper ya ...

azarre mengatakan...

Banyak aspek lain yang bisa menjadi faktor ketertarikan cowok terhadap wanita... Knapa hanya memilih face aja... hemm... jady cowok jangan lemah... terutama sayah... hehhee...

azarre mengatakan...

Ulasannya enarik saya utuk baca berulang-ulang... Memang blogging bisa membawa daku ke mana aja dan menemukan inspirasi2 yang hebat... love this posts... it worth a praise...

azarre mengatakan...

Menuliskan nasihat di buku harian mas rashit nya yaa...
Qw yakin suaatu saat dia membacanya bakal tergugah dalam hatinya betapa besar harapan dan kasih sayang sang ibu kepadanya... Mudah2an menjadi anak yang sholeh... amiin...

dwina mengatakan...

mbak pesen buat anak lelakinya bagus banget... semoga kelak dia bisa jadi anak yang sholeh dunia akhirat.

saya gak pernah merasa diri saya cantik apalagi pinter tapi saya ingin membahagiakan orang2 di sekeliling saya terutama keluarga tercinta, meskipun kadang ego menjenguk dan emosi bicara tapi saya ingin tetep berusaha menjadi manusia yg berguna walau hanya untuk diri sendiri. makasih tulisannya menggugah banget mbak

kelik mengatakan...

wah ini tulisan orang pinter..

Posting Komentar

Tulislah komentar, walau hanya satu kata....
^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Followers

©2009 Tisti Rabbani | by TRB