Sabtu, Agustus 01, 2009

Two Ways Of Live : with regret or without it....


The angel voices milik George Michael masih mendayu-dayu memanggil-manggil “Roxanne” yang seharusnya milik Sting. Café ini memang agak sepi pengunjung dibanding hari biasanya. Tempatnyapun nggak terlalu jauh dari rumah ku.


Maya masih menggenggam cairan bening berbau lembut yang sumpah, rasanya pasti menyengat ke otak lamat-lamat. Entah apa namanya. Sudah tiga gelas.... ini yang ke empat. Mata bulatnya bergerak-gerak, setengah sembab dan hampa tertutup gumpalan asap.


Belum lagi hembusan Black Slim yang baunya, asli... bikin aku pusing setengah mati. Tapi mau gimana lagi, aku pasrah aja pas mulut ini seenaknya mengatakan “Kalau mau merokok, go ahead...aku gak papa kok". Walhasil aku cuma bisa mingkem ngaduk-ngaduk lite-macchiato plus gula yang wanginya diperkirakan dapat menghapus segala lara di diriku (kalopun ada).


Aku cuma bisa lekat-lekat memandangi wajah putih Maya. Warna matanya merah, semerah mata jagoan anak ku waktu TK, Megaloman. Rambutnya yang terurai ringan, berwarna nggak jelas yang kadang hitam kadang pirang, membuat aku makin yakin, kalo Maya itu fans beratnya Megaloman.


Tatapan Maya terpaku beku dalam beningnya gelas kecil bening yang sedari tadi bermain lincah didalam genggamannya. Seperti biasa aku cuma bisa diam.


Butiran air matanya satu satu mulai jatuh.


Ponsel ku bergetar. Bojoku.


“May, gue harus pulang..” Ungkap ku pelan.


"Laki loe..?". Aku ngangguk pelan. “It’s okay, just give me a big hug like usual”.


Aku memeluk Maya.


Emang nggak gampang buat seorang Maya untuk ada diposisi: WIL, Wanita Idaman Lain, atau gampangnya wanita simpanan seorang laki-laki beristri. Menurutku Maya nggak deserve aja untuk dapetin itu semua. Dia pintar, cantik pula. Dan dunia ada di dalam genggamannya. Tapi aku juga nggak ngerti, kenapa dia musti milih jalan yang kayak gini.


Sebelumnya, dari dulu, dulu-dulu banget, sebelum semuanya jadi kayak gini, aku udah berkali-kali bilang ke Maya, “Better don’t start that fire..”. Tapi jawaban simple dan percaya diri Maya ngeluluhin rasa heran ku, “Loe tu ye, jangan terlalu serius gitu ah, gw ama dia cuman seneng hang out bareng aja kok. It’s just about having fun, I’m not taking it as my personal things.” Maya mengkodekan tanda kutip dengan jari-jarinya yang lentik. Lalu tertawa berbangga.


But look who’s laughing last.



Aku rasa emang nggak segampang yang ku kira. It’s so damn near impossible to find a good man who will gonna leave his wife, after you, which is a dessert, hidangan pencuci mulut!.


Dan setelah semua api itu terbakar, Maya cuma malu-malu memutar ragu, “I dont want you to forgive me, but I want you to understand, I simply can’t live without him”. Saat itu aku pengen banget teriak “But HE’S NOT YOURS!”.


Prinsip aku: Don’t ever get whatever things that is not yours!! It’s called STEALING! Since we’re a good people, we’re not STEALING!


Tapi mau gimana lagi, cinta itu buta. Kadang kalo udah badung dan kadung (alias telat, bahasa bojo ku), yang dimajukan bukan hati ataupun rasionalitas, melainkan nafsu setan alas. Tau deh bener apa kagaknya.


Aku jadi inget juga tentang suatu percakapan antara aku dan my beloved hubby:



Hubby: Dalam budaya Djawa, pria itu memimpin, dan wanita mengikuti.

Aku: Lalu kalau gitu, pria bisa memimpin seenaknya dong?

Hubby: Weh nggak gitu mbak. Maksutnya tuh gini, pria menawarkan langkah, dan wanita akan setuju dengan mengikuti.. dasar bolot..

Aku: (>_<)'.... biar bolot tapi kece...

Hubby: Kok Ragu gitu? Jangan Salah, bagaimanapun, mengikuti juga butuh kekuatan yang sama dengan memimpin..

Aku: Berarti keputusannya tetap di wanita ya?

Hubby: Iya dong!



Dada ku sesak, teringat Maya. Why did she choose to be so? Tapi aku tetap berusaha objektif (sesuatu disebut objektif jika ia bebas dari pengaruh perasaan, emosi atau pandangan sebelumnya).

Dan seperti apa yang dikatakan Rowena (Perfect stranger): Secret is great, until you get caught. Dan bisa ditebak, yang rugi tetap yang mengikuti, yaitu Maya. Untuk si pria sendiri (sebut saja Pak direktur Bejo), setelah semua terjadi, masih ada kemungkinan sang istri mau memaafkan segala kekhilafan Pak direktur Bejo.


Tapi coba lihat disisi lain, misalnya Maya memaksa Pak direktur Bejo untuk tetap menceraikan istrinya dan menikahi Maya, trus ternyata Pak direktur Bejo nggak mau. Semakin Maya maksa, semakin benci ajeh Pak direktur Bejo sama Maya. Dan konsekuensi lebih lanjutnya bisa ditebak lah. Maya nggak akan dapat apa-apa...


* There are two ways of live : with regret or without it...

39 komentar:

FATAMORGANA mengatakan...

TES DULU...

FATAMORGANA mengatakan...

Aku juga suka koq mbak Megaloman.

FATAMORGANA mengatakan...

Apapun alasannnya jangan pernal jadi WIL. Tapi yang namanya cinta???...... mau dibilang apa...

Zahra Lathifa mengatakan...

mbak...asyik banget nich curhatnya...nice post :) bener mbak, saya ama suami juga sering terlibat pembicaraan kayak gini hihi...thanks for sharing dear...

buwel mengatakan...

waaaaaahhhh nice posting mbak.....semoga maya menemukan jalan terbaik nya....heheeheehhe

sigit mengatakan...

wah dah diborong posisi pertama dan telu...

mumet nih..pikiranku belum sampai kearah situ..heheh..masih muda

tapi bagus buat bekal untuk aq nti kalau dah matang usianya..

quinie mengatakan...

hohoho... ingatan tentang megaloman,sama dong.. sayah langsung teringat tokoh itu kalo liat orang berambut merah :p

hm.. jangan main api kalo ga mau terbakar... :)

buwel mengatakan...

hahhhhaah...mbak sya ngomenint megalonman nya....iya yah jadi inget waktu kecil neh....hehehh

Rachel mengatakan...

Cinta memang punya kekuatan rahasia yg tak bisa dibendung, biarkan mengalir apa adanya.....hee...

patahati mengatakan...

cinta membuatku patahati, namun patahatilah yang membuatku punya cinta...e halahhh.

attayaya hancur lebur hehehehehee mengatakan...

kalo dah cinta
tai gigi rasa coklat
hiiii jorok

attayaya mengatakan...

wah namaku jadi kepanjangan tuh diatas
hehehehe

azarre mengatakan...

Check... checkk..l ternyata daku masih top-komegerr... hihhii...

Sofia Nin mengatakan...

hoho. better life without regret than to regret.

:)

lilliperry mengatakan...

welcome to the jungle kali ya mbak ceritanya
kalo mbak maya tetap cinta buta, ya berarti menikmati dan akan terus berulang, sampe ada yg menyerah. *kyk perang aja, sok2an saya ini. :)

Busana Muslim muslimmode mengatakan...

Mampir baca Jeng, no comment aja...

dwina mengatakan...

tadi malem saya baru aja mbaca satu artikel tentang cinta pandang kedua
hmm gak nyangka sekarang di suguhin kisah aslinya.
dalam hal ini menurut saya yang harus legowo adalah Maya. jadiin pelajaran hidup. gak kira berapapun usia kita belajar mengenai hidup itu tetep jalan selagi kita hidup.
apa yg maya hadapi adalah buah dari apa yg dia tanam dulu dan saya yakin banyak maya maya di luar sana yg lebih tragis dari dirinya.
maya seorang wanita karier itu yang dapat saya tangkap dari tulisan mbak Tisti. sepertinya itu lebih mendingan di banding perempuan yang gak punya karier dan akhirnya terpuruk ama cinta pandang kedua
maaf nih mbak ngoceh pagi2 hehehhe dateng kesini lewat rumah si anaz nih

Tisti Rabbani mengatakan...

@Dwina ; mau ke rumahmu, memang gak bisa ya..??
tp, thnk's ya..udah mau komen di sini.. :)

lina mengatakan...

hmmm...ga cuma maya nya mbak tisti
diluar sana masih ada banyaaaak maya yang lain
semestinya jadi pelajaran ya
buat kita para wanita

Semoga Mbak Maya bisa sabar
diberi jalan keluar yang baik
jalan hidup manusia ga ada yang tahu

really nice post mbak tisti

oh ya...senang berkenalan :)
senang punya temen cewe'

devianty mengatakan...

WIL atau bukan Wil, semuanya penuh resiko, yang WIL mungkin resikonya harus pinter-pinter memoles diri atau menjadi yang dimau si pria, yang bukan WIL mungkin harus mampu bertahan ketika si pria pindah ke lain hati, wah...salah yah...salam kenal mbak, dan kiranya mbak sudi mampir ke tempat saya...

reni mengatakan...

Hidup itu pilihan... dan sayang sekali jika sahabat mbak Tisti lebih memilih sebagai orang ketiga..
Pengorbanan yang diberikan tidak sepadan dengan apa yang didapatkan.
Semoga mbak Maya dapat segera mengambil pilihan yang terbaik untuk hidupnya. Salam...

ijoroyoroyo mengatakan...

"cinta" ataukah "birahi"?
sungguh kabur diteliti;
sungguh buram di jaman ini;
Hanya cinta berdasar taqwa pd Ilahi,
yang pantas didendangkan nurani...

hitsuke mengatakan...

nice blog...!!!

FATAMORGANA mengatakan...

mampir siang mbak..

NoRLaNd mengatakan...

NIce.... Met kenal juga ya.. :)

Laksamana Embun mengatakan...

Wiw... Nice Post mBak peNuh deNgan peSan2 yanG berguNa..

TRIIMATRA mengatakan...

kasihan si maya, ga dapet apa2.
mending dirikuh ya malah dapet hikmahnya baca tulisan ini, :D

Raksaka Nala mengatakan...

kadang manusia salah mengukur kekuatan dirinya, mengira dapat merenangi ganasnya ombak, saat sadar seudah terlambat untuk berbalik, dan terlalu jauh untuk menyebrang....

Maya tak cukup mahir berenang, namun nekat merenangi ombak

ade mengatakan...

kalu istilah orang surabaya BONEK (bondo nekad)modal nekad jadi sukur gak jadi harus jadi.

Sinta Nisfuanna mengatakan...

di awal aku pikir bakal baca sebuah cerpen dan imajinasiku dah ke mana-mana, nglangkahin ceritanya sendiri :P

oh...ternyata emang sebuah kisah.

hari Lazuardi mengatakan...

Memulai sesuatu yang salah, tak harus mengakhirinya dengan kesalahan, jika saja mau kembali kepada yang benar dan segera memulainya melalui jalan kebenaran..

rayearth2601 mengatakan...

hmmm,

mantap dah

NURA mengatakan...

salam sobat,,masih ingat cerita dulu aja mba,,saya sudah lupa tuh megaloman.

pesan2 mba sangat bermanfaat. siip sobat.

Unknown mengatakan...

ada award untukmu ya cek di....http://just-fatamorgana.blogspot.com/2009/07/mengapa-saya-bikin-award.html

ini cerpen or kisah nyata? hm...ada byk Maya di dunia ini.

bening mengatakan...

cinta, cinta n cinta
tak pernah habis kalau di bahas suka dukanya, tapi bagiku "jangan pernah bermain api kalau tak mau terbakar, jangan main air kalau tak mau basah"
btw, aku dulu juga pernah punya temen yang curhat dengan kasus yang sejenis he he he....

Unknown mengatakan...

enggak salah kamar kok. perhatiin deh, ada nama mbak Tisti kok.

hari Lazuardi mengatakan...

tetap saja yang namanya mencuri itu mengambil hak milik orang lain..
buat si WIL, kenapa harus mencuri sih..
padahal kan begitu banyak kesempatan untuk tidak perlu sampai melakukan tindakan mencuri itu..

-3- mengatakan...

baca dulu achh...

naninund.is.me mengatakan...

Megaloman tuu apaan ? :P

Posting Komentar

Tulislah komentar, walau hanya satu kata....
^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Followers

©2009 Tisti Rabbani | by TRB