


Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Jika Allah saja menyukai keindahan, maka manusia tidak di larang untuk menyukai dan menikmati keindahan itu.
Salah satu bentuk keindahan yang bisa kita nikmati adalah dalam hal berbusana. Dan bila kita melihat perkembangan busana muslim, rasanya kita patut bersyukur. Pasalnya, busana yang pada awalnya dipandang rendah sebelah mata ini, sekarang menjelma menjadi gaya hidup wanita modern-bahkan di kota-kota besar seperti : Jakarta, Bandung, Surabaya dsbnya. Busana muslim kini dikenakan berbagai kalangan bahkan butik-butik busana muslim eksklusif pun bermunculan.
Jadi, tak berlebihan rasanya jika kita menghargai usaha para perancang busana di Indonesia, dalam menghadirkan keindahan lewat karyanya.
Lihat saja perkembangan busana muslim beberapa tahun belakangan ini, begitu marak dengan mode- mode teranyar yang di garap oleh tangan- tangan trampil sang perancang mode.
Wanita-wanita muslim pun tanpa malu malu lagi mengenakan busana muslimah yang selalu up to date dan bervariasi mengikuti trend yang ada.
Namun, kita sering lupa, bahwa keindahan yang dicintai Allah adalah yang berjalan beriringan dengan prinsip yang syar'i, yang bisa menutup aurat pemakainya. Sering kita melihat - di jalan, mall, kantor atau bahkan kampus- wanita wanita terjebak pada keindahan di satu sisi. Sisi lain yang lebih penting yakni kaidah syariah terkesan di abaikan.
Bentuk 'pelanggaran' yang paling banyak di temukan adalah penggunaan kerudung dan baju yang jelas mencetak bentuk tubuh. Masih banyak yang menggunakan kerudung tapi memperlihatkan kulit leher. Baju yang terlalu pendek hingga memperlihatkan (maaf) bagian belakang tubuh. Dan beberapa kesalahan yang nampak 'selebor' menerapkan kerudung sebagai penutup aurat.
Akhirnya, tinggal kita yang bisa memilih; keindahan satu sisi atau keindahan seiring syar'i yang disukai Allah?. Hati kita jualah yang menentukan.
Jadi, bila ingin indah di pandang oleh Allah sukur-sukur juga mendatangkan pahala dan barokah kenakanlah baju muslimah yang bisa menutupi aurat kita.