Selasa, Agustus 11, 2009

Love Jogja and U....


Dalam sebuah gerbong Kereta Api Argo Lawu jurusan Jakarta - Yogyakarta.


Jarum jam masih berada di angka 10. 10 wib.


Sudah bermenit-menit aku memandangi dinginnya kaca buram dari dalam kereta yang basah namun sama, tanpa rasa. Butir hujan yang bermain-main di luar masih bulat utuh dan tak tersentuh. Hmm, nggak ada kecemasan, nggak perlu penantian, hujan kali ini turun dengan kepasrahan yang mengaggumkan. Begitu deras, begitu lepas, namun pasrah dan begitu indah.


Entah sudah berapa ratus kali ku buka majalah wanita - yang tadi aku beli di peron stasiun Gambir. Aku bolak balik halaman demi halaman dengan perasaan nggak karuan. Pun setiap orang yang lewat, sepertinya memandang haru padaku. Well, off course, that's because I'm the one who's sitting alone there.

Sudah beberapa minggu kemarin aku hadir dan eksis kembali di kota kelahiranku, Jakarta, yang sumpek, uyel-uyelan dan nggak kalah semrawut bin macet bak neraka, ( walaupun sebenernya aku belum pernah mampir kesana :p) . Bukannya belagu, after all, aku ngerasa kehilangan sesuatu aja.

Kangen dengan suasana Jogja yang adem ayem; banyak motor - walaupun agak macet tapi tidak crowded. Kangen saat senja, melihat begitu banyak orang pulang-setelah bekerja di kota- dengan menggunakan sepeda. Pemandangan yang tidak aku dapatkan di kota Jakarta.

Belum lagi rasa kangen ku dengan suasana Bebeng-Lereng Merapi yang hampir tiap sore aku sambangi sekedar menikmati udara sejuk disana atau melihat lava merah yang turun meleleh di puncaknya. Atau sekedar berjalan kaki di seputaran Malioboro sembari menikmati sepotong lumpia. Lalu singgah sejenak di alun alun utara menyeruput wedang ronde dan jagung bakar. mmm...nikmat.

Hujan masih menampakkan keanggunannya. Derai airnya terus bergulir di kaca gerbong ini. Ada segumpal udara beku aku hirup, pun rindu yang terbawa tak membuatku bergeming menatap hujan di luar sana.

Kebenaran kadang memang sukar di pahami dan hanya bisa kita rasakan. Seperti halnya rasa yang tanpa kita sadari bertumbuh, ketika kita coba meraba dan tergagap dalam usaha mendefinisikan cinta yang bersemayam di dalam dada.

Tapi, semua nggak berjalan sebagaimana yang aku duga. Walaupun kita satu, kita masih bicara dalam bahasa dan berada pada ruang dimensi yang berbeda. Tapi aku bahagia kok, paling tidak untuk memulainya, aku buang semua standar bahasa dan dimensi duniaku, dan aku rela melakukannya.

Well, life is just like taking picture, exposes for shadow and develop for highlight.
Jadi untuk memulainya sekarang, semua bait "walaupun" tadi akan menjadi tanggunganku. Dan dengan semua ketentuan Allah bagi kita aku akan mencoba ikhlas menerima kondisi itu. Seperti yang pernah dikatakan seseorang padaku dahulu, bahwa manusia beradab adalah juga yang tahu membalas budi. Dan aku berusaha memenuhi kebaikan itu, walau agak berbeda. Aku nggak tau sama sekali bagaimana aku harus membalas semua kebaikan yang telah menyentuh lubuk terdalamku.

Bersamanya, ya, bersamanya... aku merasa jadi manusia yang lebih baik, yang ikhlas, yang percaya bahwa cinta itu memaafkan, yang mampu untuk mengakui kekalahan, yang mampu menerima keadaan, yang mampu menolong siapapun yang membutuhkan, yang mengajarkan aku untuk tetap berdzikir dan mengingat bahwa diatas langit masih ada langit.

Awalnya aku meragu. Ternyata pria sesederhana inilah, yang mampu meruntuhkan tembok itu. Sehingga pada akhirnya aku menyerah, dan menerima bahwa mencintai pada akhirnya bukanlah menjadi satu pilihan melainkan menjadi sebuah keputusan.

Laju kereta pun melambat, makin melambat seiring bunyi keras peluit kereta. Tulisan Stasiun Tugu Yogyakarta pun jelas terbaca olehku. Ah, lega rasanya sampai di jogja lagi.
Bergabung dengan kerumunan orang dan tas bawaanku, aku bergegas melangkah menuruni tangga kereta.

Tiba tiba. Disana, di ujung sana....aku melihat seorang laki laki memakai kemeja flanel kotak kotak, yang dengan yakinnya menghampiri aku. Seorang laki laki sederhana dengan bola mata yang cahayanya mampu menenggelamkan dunia ku. Yang tiap tatapannya mampu menyusuri tiap mimpi-mimpi ku selama ini. Dia melambai dengan ceria.

Dan aku, aku merasa aman berjalan disisinya. Ku harap ia juga mau meniti jalan itu bersamaku.

Tuuh, kaann...gimana gak ' Love Jogja and u '.... cobaaa.....???


*Tuhan, beri kami hati untuk menerima segala sesuatu yang tidak dapat kami ubah, beri kami keberanian untuk merubah segala sesuatu yang dapat kami ubah, dan beri kami kebijaksanaan untuk membedakan keduanya....*


Jogjakarta, Januari 1995

68 komentar:

isti mengatakan...

mbak..indah banget doanya.. Yogja memang selalu memberi kenangan. Sama ketika saya ke yogya ketika masih kls 4SD. Apa kabarmu Yogya ?

T.Yonaskummen mengatakan...

Hah... Jogjakarta, Januari 1995? ck..ck..ck.. udah lama amit mbak.... lagi terkenang masa lampau yah??

a-chen mengatakan...

Pertamaaaaaaaaa....Koment dulu ^_^

buwel mengatakan...

Yogya, Kota Sang Sultan bersinggasana, Selalu rindu ku tuk kesana.
Btw, muantab mbak kenangannya....siiip :)

a-chen mengatakan...

Kenangan indah di jogja ketika cinta sedang menyala membirukan jiwa menorehkan suka penuh canda tawa beriringan mesra.....ooooo asyiknya...^_^

inuel mengatakan...

waaaaaaahhhhhhh,aku lom kenal inet thu tahun segitu,masih di utan :D,masih balita,eeeee malah mba tisti dah kenal ama Cinta,,senengnyaaaaa,,

aku juga ikut ikut dech,lope jogja N u kan,,xixixi u thu apanya (dagadU) :P

sigit mengatakan...

kapan mau ke Jogja lagi nih..
love Jogja full...heheheh

reni mengatakan...

Teringat dengan kenangan lama, mbak ?
Kalau boleh tahu.., mbak Tisti di Yogya tinggalnya dimana ?

elmoudy mengatakan...

jogja full memori... dah lama gak ke jogja. kapan ya kesana lagi??

suryaden mengatakan...

walah ora khabar-khabar ki piye...

babeh mengatakan...

aku masih ingat saat itu, saat duduk dikereta yang sama, Argo Lawu, menuju sebuah kota kenangan,
jogja nan indah... owhhh jogja... a love u full

gallery mengatakan...

weh, keren blognya.. salam kenal

Tisti Rabbani mengatakan...

@ Isti > kabar jogja skrng tmbh padat :(
@ Tukang Komen > hehehe..iya, thn segitu kamu blm lahir ya..? :)

@ Buwel > sip juga buat Buwel
@ A-chen > bener chen
@ Inuel > thn 95 kamu msh balita ya, Nul ??..
@ Sigit > wong saiki aku tinggal di kota itu kok..
@ Mbak Reni > Baciro, mbk..deket stadion Mandala Krida :)

@ Elmoudy > yuuk, ke sini.. :)
@ Suryaden > hire, dab ?.... :)
@ Babeh > lup u pull jugaa..
@ Gallery > trims, salam kenal juga

anazkia mengatakan...

Mbak... hehehe.. barusan di rasanin di blog saya. Ko malah nulis tentang miasuanya sih? tumben neh...??? hihihi.. jadi gak enak nih...??? maaf nggih mbak? nek tulisan kulo mboten sekeco di waos (halah, bener gak yah..???)

TRIMATRA mengatakan...

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja.

inget ga lagunya sapa?

namaku wendy mengatakan...

owh to tuittt mbak, ada si kemeja flanel kotak kotak nungguin dgn setia di stasiun, aw aw senangnyah
dah 4 taun gak maen ke jogja, kangen juga hiks

ellysuryani mengatakan...

Jogya mmeang selalu istimewa, pun bagi saya mbak Tisti. Suasana dan nuansanya selalu menimbulkan kerinduan untuk datang lagi. Yogya, tunggu saya disana ya. Sekalian mau bertemu mbak Tisti, hehe.

omen-lovers mengatakan...

Bersamanya, ya, bersamanya... aku merasa jadi manusia yang lebih baik, yang ikhlas, yang percaya bahwa cinta itu memaafkan, yang mampu untuk mengakui kekalahan, yang mampu menerima keadaan, yang mampu menolong siapapun yang membutuhkan, yang mengajarkan aku untuk tetap berdzikir dan mengingat bahwa diatas langit masih ada langit.>>>>>>>>>>>>word's nya kena banget...
aku suka bengt sama yg ini...
memang cinta itu harus saling mengalah dan memaafkan serat mengakui kesalahannya...

keren banget, keren ....

Kartika Mayang Sari mengatakan...

jogjakarta...
kota yang selalu penuh dengan cinta...
jadi kangen pengen kejogja nih hehehe...

salam kenal yah :D

none mengatakan...

kenangan indah ternyata..satu lagi dari kita yang sama mbak, sama-sama punya kenangan di stasiun kereta. hehehe

SeNjA mengatakan...

indah mba,...

seindah tulisan2 dan komentr dari mba tisti.
Kenangan akan selalu menghangatkan jiwa kita ya mba,meski kenangan pahit sekalipun akan merefres hati dan pikiran kita untuk berpikir dan belajar.

apa lagi kenangn manis dan indah seperti ini ^_^,
bagaimana jika kenangan yg hidup dan menghalau kenyataan yg ada...?

* Mba....
KOmentr hari ini ditulisanku bikin aku terharuuuu,
makasih ya mba *_*
indah bgt mba,jgn salahin aku ya kalo aku nanti nya ketagihan dikomentarin mba tisti hihi... ^_^

Kabasaran Soultan mengatakan...

Wow ..... Begitu dahsyatnya penggambaran indahnya jogja namun meskipun diskripsinya pendek ternyata lebih dahsyat lagi penggambaran tentang si " U ".

" Tiba tiba. Disana, di ujung sana....aku melihat seorang laki laki memakai kemeja flanel kotak kotak, yang dengan yakinnya menghampiri aku. Seorang laki laki sederhana dengan bola mata yang cahayanya mampu menenggelamkan dunia ku. Yang tiap tatapannya mampu menyusuri tiap mimpi-mimpi ku selama ini. Dia melambai dengan ceria.

Dan aku, aku merasa aman berjalan disisinya. Ku harap ia juga mau meniti jalan itu bersamaku.".

Ngak puas-puas daku mebaca kalimat yang itu ...

nice story...

bu melfa mengatakan...

jogja..aq kangen padamu,,,ntar lebaran aja ah..

FATAMORGANA mengatakan...

Yogyakarta emang pantes disebut Daerah Istimewa.
Aku pernah kesana dua kali dan selalu rindu untuk kembali.
Saya angat terkesan dengan Do'a penutup postingannya mbak. Nice posting.

Unknown mengatakan...

aku juga suka Yogya, tapi waktu ke sana lagi ujian PPAT, jadi gak bisa jalan2 ke berbagai tempat wisata.

Tisti Rabbani mengatakan...

@ Anazkia > mngkn kita postingnya pas bareng waktunya ya hehehe , td jg udah sempet ke rumahmu kok... :)

@ Trimatra > yaeyalaaahh..masak gak inget..KLA PRoject lagii... :)
@ Wendy > semarang - jogja kan deket, mbak..main yuuk..

@ Newsoul > mau, mau..kapan nih mbak..?
@ Omenlovers > makasih komennya, mas
@ Kartika Mayang Sari > salam kenal juga, makasih udah komen

@Henny Y.Caprestya > hahahaha, iya ya...?
@ Irma > aku juga ketagihan komen dr mu kok, Ir..hehehe...thnks ya

@ Kabasara Sultan > trims, ya pak :)
@ Melandri > mudik jogja, mel?
@ Bang Iw@n > makasih, bang :)

Tisti Rabbani mengatakan...

@ Fanny > kapan2, mngkn bisa Fan.. :)

Abdul Malik mengatakan...

wew, kenangan yg indah,
jogja sekarang panas mbak,

salam kenal,
kunjungan pertama ne,

Unknown mengatakan...

jogja
wow udh lama gk kesana n tisti menggambarkannya dgn indah...

btw aku ada di top komen tp kita blom berlink-ria n follow ya hehehe....
oke deh aku follow n link ya tis..

Zahra Lathifa mengatakan...

duhh mbak...huhu, terharuuuu...begitu agung kata2mu mbak, kenapa ga buat buku aja sich...ups, jangan2 dah ada ya, n aku aja yang ketinggalan karena ketahuan banget ga suka baca...hihi..hebat mbak :)

nietha mengatakan...

yogya juga jadi tempat kenangan buatku mbak..

Enno mengatakan...

ah ini postingan yg jahat sekali.
karena menyebabkan diriku rindu jogja sekali.

:P

nasrudin ansori mengatakan...

pernah kuliah di kota jogja.kota yg sangat mengesankan bagi siapapunn...
nyaman bgt tinggal disana, apalagi di desa2 di sleman atau bantul...
salam kenal dr banjarmasin.:-)

Ajeng mengatakan...

Mbak Tis, tanggal 28 Juli kemarin aku ke Jogja loh. Liburan dg teman2, dan kebetulan ada Pak Lek disana.. Emang gak ada matinya deh Jogja itu.
Btw,doa itu juga salah satu doa fav aku loh..

-3- mengatakan...

Oalahhh...jogja to , aq klw pulang pasti sedih , soale anakku ngerengek minta ke jogja ... ihikss...

Berry Devanda mengatakan...

jogja semoga selalu seperti saat ini...
salam...

Tisti Rabbani mengatakan...

@ Abdul Malyk > he'eh, jogja skrng puanass, tp kalao malam tetep dingin kok..
@ Linda Belle > owh, iy ya..kita blm nge-link..hayuu..sok atuh kita tukar link...

@ Zahra khusnul L > waduh, belum, belum pernah bikin buku kok..hehehe
@ Nietha > iya, jogja kota kenangan bnyk org ya... :)

@Enno > :P hahaha....
@Nasrudin > bener, mas..
@ Ajeng > betul sekali, trims ya :)
@ -3- > diajak tho, mas...mesakno bocahe...
@ Berry > semoga...

Yolizz mengatakan...

pengeeeen ke jogja,, hikz...

Ivan Kavalera mengatakan...

kangen Jogja sambil ngopi nih.

Hamster Copo mengatakan...

Aku kira cerita ini baru saja terjadi eeh sudah lama tooh,,pasti kangen banget sama jogja yang terkenal dingin seperti kota malang dan bandung

Moga sukses yaa mbak ada dijakarta

Rachel mengatakan...

Jogja ... ingat lagunya Katon Bagaskara. Ternyata Jogja menyimpan banyak kenangan. Termasuk kenangan koe.

Melati Pratiwi mengatakan...

Wow!
kok romantis banget siih kayanyaa...??
heehhee..udah lama banget aku ga ke jogja,,jadi pengen..
btw,mbak..jgn lupa mampir n komen postingan baru ku yaa..thanks :)

sigit mengatakan...

lah terus Jogjanya nang ndi..hehe

ivan kavalera mengatakan...

Selamat, bunda. Award International Blogger Community buat bunda Tisti. Dijemput ya, bunda. Thanks.

pencari makna mengatakan...

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja..^-^ kla
tulisan yg indah mbak, memang pada akhirnya cinta bukan lg suatu pilihan akan tetapi sebuah keputusan... makna yg bs direnungkan

FATAMORGANA mengatakan...

Met pagi mbak,...

lilliperry mengatakan...

posisi dimana mbak..? *langsung merencanakan kopdar... hahahaha

mbak ewotnya dah tak posting, sory telat.
sekali lagi makasih.. :)

Be A Great Person mengatakan...

Wow... romantis banget Mbak pas meniti jalan itu, suit, suit...

Salam kenal Mbak Tisti

Zippy mengatakan...

"Tuhan, beri kami hati untuk menerima segala sesuatu yang tidak dapat kami ubah, beri kami keberanian untuk merubah segala sesuatu yang dapat kami ubah"
Gue seneng banget mba' ama kalimat yang itu...
Kena banget,,,,

Yanuar Catur mengatakan...

kota jogja emank mantep
buat ngilangin rasa kangen atau malah kangen-kangenan..
yang jelas,kalau sepotong lumpia aja kurang dech kayaknya kalau pas di malioboro
hehehehe
semangattt

Fanda mengatakan...

Mbak, kata2 terakhir itu:
*Tuhan, beri kami hati untuk menerima segala sesuatu yang tidak dapat kami ubah, beri kami keberanian untuk merubah segala sesuatu yang dapat kami ubah, dan beri kami kebijaksanaan untuk membedakan keduanya....*

Itu kata2 favoritku dari dulu. Karena kalo kita bisa hidup seperti itu, berarti kita sudah selangkah lebih dewasa dan bijaksana.
A very nice post, mbak!

Sekar Lawu mengatakan...

Yogya, menyimpan sepotong hati dan kenangan saya... Hingga saat ini, meski kami tak (jadi) dipersatukan, namun aku saya tetap membingkainya dengan satu bentuk persahabatan yang indah. Yogya adalah kekangan...

Unknown mengatakan...

siang...mampir lagi nih, mbak.

hari Lazuardi mengatakan...

a beautiful memory..
bisa seperti hujan yang menderas
menghujam di genangan air kenangan yang abadi
yang terbuat dari air mata kebahagiaan
mengalirkan kembali ingatan kepada sulur-sulur cinta
yang telah bercerita dan menunjukkan kemana ia akan berlabuh..

jogja is always full of history for me..

kebunsaida mengatakan...

Semuanya akan hadir
seperti keyakinan yang menyelimuti

buwel mengatakan...

malem mbak tisti, maab baru mengunjungi....

a-chen mengatakan...

mampir ^_^

reni mengatakan...

Semoga jika aku bisa datang ke Yogya, ada kesempatan utk ketemu dg mbak Tisti.. ^_^

quinie mengatakan...

kapan balik ke bekasi? loh kok?! xixixi

FATAMORGANA mengatakan...

Mampir absen pagi,...
Moga sukses selalu.

nelli_l_yunara mengatakan...

Wowwwww comment selemari penuh pada satu cerita...
Luar Biasa!!! Cinta selalu hadir untuk kedamaian dunia...

salam

Rusli mengatakan...

So Sweat : :-) ;-)

blackcurrantz mengatakan...

wah..kenangan indah sepertinya nih,,,,,

Bayu Probo mengatakan...

Ah Jogja. Baru setahun kutinggalkan engkau. Mbak Titis memancing lagi semua kenanganku tentang kota itu. Thanks.

Bayu Probo mengatakan...

Maaf : Mbak Tisti.

setetes.embunpagi mengatakan...

ketika cinta tak dapat didefinisikan.. ia hadir dalam bentuk saling pengertian dan memahami bhwa dalam adanya perbedaan itulah mereka bertaut...

Bunda Sasha mengatakan...

Love Jogja and U --> jadi inget radio Geronimo hihihi...

ajenk mengatakan...

love jogja much too...hohohoho...jogja emang selalu ngangenin.. ^^

oya mbak coment di t4ku udh gak pake verifikasi kata lagi hehehehe...biar gak error2an...

Jogjaaaaaaaaaa.... ^^

Posting Komentar

Tulislah komentar, walau hanya satu kata....
^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Followers

©2009 Tisti Rabbani | by TRB